Bisnis.com, JAKARTA - Reli di bursa Amerika Serikat kehilangan momentum. Indeks S&P 500 dan Dow Jones terkoreksi setelah tiga hari menguat.
Indeks Standard & Poor’s turun 0,54% ke level 1.916,36, memangkas laju penguatan sebulan menjadi 1,92%. Adapun indeks Dow Jones turn 0,25% ke level 16.413,43.
“Pasti ada penurunan setelah tiga hari penguatan, khususnya jika kenaikan tajam. Kondisi ini memberikan ruang untuk profit taking,” kata Mariann Montagne dari Gradient Investments Group kepada Bloomberg.
Reli 3 hari di Wall Street belum berhasil mengangkat bursa AS dari keterpurkan selama awal 2016 yang dipicu oleh anjloknya harga minyak dan kepanikan atas potensi perlambatan ekonomi global.
Namun, investor di berbagai bursa di dunia mulai lepas dari sentimen global yang membuat mereka enggan aktif di pasar finansial. Data menunjukkan korelasi antara S&P 500 dan 10 aset lain, termasuk komoditas minyak, semakin merosot.
“Ketika ketakutan menngemuka, seluruh aset diukur dari risiko. Ketika kecemasan reda, investor mulai memilah aset tidak hanya berdasarkan risiko, bergantung pada pola investasi dan karakter masing-masing,” kata Jim Paulsen dari Wells Capital Management.
Perhatian dari The Fed atas perekonomian mengarahkan fokus investor di AS ke rilis data ekonomi. Data menunjukkan klaim tunjangan pengangguran di AS turun ke leve.l terendah 3 bulan menjadi 262.000 aplikasi. Indeks Leading Indicator AS turun 0,2% pada Januari, meneruskan pelemahan 0,3% pada Desember.
Anggota FOMC James Bullard, salah satu penentu kebijakan The Fed, mengatakan ekspektasi inflasi investor memberikan bank sentral ruang untuk menunda kenaikan suku bunga. Namun, anggota FOMC lain John Williams mengatakan The Fed masih akan melakukan normalisasi kebijakan moneter secara bertahap seperti yang telah diputuskan sebelumnya.
Saham Wal-Mart ditutup turun 3,08% setelah menurunkan target penjualan 2016. Saham perbankan, yang menjadi pendorong utama reli dalam 3 hari sebelumnya, terkoreksi. JPMorgan Chase turun 1,6%, sedangkan Citigroup merosot 2,19%.