Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SENTIMEN PASAR: Isi Notula Fed Dibeberkan, APBN-P 2016 Disusun

Indeks S&P 500 naik 1,65%, Dow Jones menguat 1,59%, sedangkan Stoxx 600 naik 2,62%.
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA - Wall Street meneruskan reli di hari ketiga di saat harga minyak melonjak di pasar komoditas. Kementerian Keuangan menyatakan asumsi harga minyak pasti berubah dalam APBN-P 2016.

Bursa Global. Bursa Amerika Serikat reli 3 hari, sedangkan bursa Eropa rebound. Indeks S&P 500 naik 1,65%, Dow Jones menguat 1,59%, sedangkan Stoxx 600 naik 2,62%.

Harga Minyak. Harga minyak menguat tajam setelah Iran menyatakan dukungan atas kesepakatan Arab Saudi dan Rusia. Minyak WTI telah melonjak 8,23% ke US$31,43 per barel pada pukul 04.59 WIB, sedangkan Brent naik 8,55% ke US$34,93 per barel.

Data Manufaktur AS. Indeks harga produsen AS naik 0,1% pada Januari setelah mencetak deflasi 0,2% pada Desember, sedangkan output industri manufaktur AS mencatatkan kenaikan paling tajam dalam 6 bulan dengan kenaikan 0,5% pada Januari.

The Fed. Notula rapat FOMC Januari mengindikasikan para petinggi The Fed bisa mengubah target kenaikan suku bunga dalam pertemuan Maret. Revisi tersebut terjadi karena kecemasan anggota FOMC asumsi atas target sebelumnya bisa berubah karena dampak perlambatan ekonomi China dan dunia pada ekonomi AS, volatilitas pasar finansial global, dan inflasi yang melambat.

Suku Bunga Meksiko. Bank sentral Meksiko menaikkan suku bunga sebesar 50 bps ke 3,75% untuk menahan depresiasi tajam peso yang bisa mendongkrak laju inflasi.

APBN-P 2016. Pemerintah akan merombak asumsi makroekonomi APBN 2016 melalui APBN perubahan. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan asumsi harga minyak akan turun dari US$50 per barel menjadi US$30—US$40 per barel.

Investasi DKI. Realisasi investasi di DKI Jakarta turun dari Rp66,3 triliun pada 2014 menjadi Rp60,7 triliun pada 2015. Realisasi investasi asing yang tercatat senilai Rp45,2 triliun gagal mencapai target Rp55,6 triiliun.

Obligasi Korporasi. Harian Bisnis Indonesia melaporkan emisi obligasi PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mendapatkan penawaran hingga Rp2,1 triliun dari target penyerapan Rp500 miliar—Rp1 triliun. Penawaran atas obligasi PT Indomobil Finance Indonesia mencapai Rp1 triliun dari target Rp500 miliar.

Sektor Semen. PT Indoferro telah menginvestasikan US$360 juta dalam pembangunan smelter yang memproduksi semen slag. Produksi semen Indoferro diperkirakan bisa mencapai 600.000 ton pada Agustus tahun ini dengan target produksi 2 juta ton per tahun pada 2017.

EXCL. PT XL Axiata Tbk (EXCL) melaporkan rugi bersih Rp25,33 miliar pada 2015, merosot dari rugi bersih Rp803,71 miliar yang dicetak pada 2014. Laba usaha EXCL naik 97,9% menjadi Rp3,14 triliun pada 2015 didorong keuntungan penjualan dan sewa menara.

Operasional Bandara. GVK Group India tertarik ikut mengembangkan Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II (Persero). GVK sebelumnya menyatakan siap berinvestasi US$500 juta untuk membangun dan mengelola bandara baru di Kulon Progo, Yogyakarta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper