Bisnis.com, JAKARTA—Kurs Jisdor membukukan penguatan mingguan paling tajam pada 2016 setelah terapresiasi tipis pada Jumat (5/2/2016).
Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini menguat 9 poin atau terapresiasi 0,07% ke Rp13.653 per dolar AS.
Jisdor pekan ini mencetak apresiasi paling tajam sejak pergantian tahun, menguat 1,39% dalam 5 hari terakhir. Kurs acuan tersebut telah terapresias selama 3 pekan berturut-turut.
Rupiah berfluktuasi di pasar spot, bergerak antara level Rp13.626—Rp13.679 per dolar AS. Pada pukul 10.08 WIB, rupiah menguat 3 poin atau 0,02% ke Rp13.637 per dolar AS.
“Optimisme terangkat jika data pertumbuhan membaik. Cadangan devisa juga diperkirakan naik melihat aliran dana asing yang masuk sejak awal tahu,” kata Rangga Cipta, Ekonom Samuel Sekuritas.
Ekonomi Indonesia tumbuh 5,04% year on year pada kuartal IV/2015 atau lebih tinggi dari estimasi pasar pada 4,8%. PDB Indonesia naik 4,79% pada 2015.
Data Bloomberg menyatakan dana sneilai US$2,02 miliar mengalir ke pasar obligasi Indonesia sejak pergantian tahun. Cadangan devisa Indonesia per Desember 2015 ada di posisi US$105,93 miliar.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
5 Februari | Rp13.653 |
4 Februari | Rp13.662 |
3 Februari | Rp13.757 |
2 Februari | Rp13.621 |
1 Februari | Rp13.699 |
Sumber: Bank Indonesia
Data Bank Indonesia menunjukkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini menguat 9 poin atau terapresiasi 0,07% ke Rp13.653 per dolar AS.