Bisnis.com, JAKARTA - PT BNI Asset Management berencana menerbitkan produk dana investasi real estat (DIRE) dengan aset dasar hotel untuk kalangan investor institusi.
Head of Investmen BNI Asset Management, Hanif Mantiq, mengatakan saat ini produk DIRE tersebut masih dalam proses perizinan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami ekspektasi bisa diluncurkan pada semester I 2016," ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (29/1/2016).
Dia menjelaskan, perseroan telah melakukan penjajakan dengan pemilik hotel sejak akhir 2015. Nilai aset hotel yang akan dilepas pemilik berkisar Rp200 miliar -- Rp400 miliar. Adapun, lokasi hotel terletak di kawasan utama wisata dan memiliki tingkat keterisian kamar di atas 80%.
Menurut Hanif, permintaan produk DIRE dari kalangan investor cukup tinggi, terlebih pemerintah berniat merevisi aturan perpajakan instrumen DIRE. Aturan pajak atas keuntungan pengalihan aset properti akan diturunkan dari 25% menjadi 1%.
Hanif menjelaskan, instrumen DIRE bisa mengakomodasi keinginan investor dalam mencari keuntungan kenaikan nilai aset dan imbal hasil tetap dari pendapatan aset DIRE. "Kalau ekspektasi return di equity 20%, di obligasi 10%, di DIRE ya 15% lah," tukasnya.
Di sisi lain, BNI Asset Management menargetkan produk DIRE yang akan diluncurkan bisa diserap oleh investor institusi seperti kalangan dana pensiun dan asuransi.
Perseroan juga tengah melakukan penjajakan dengan sejumlah pemilik pusat perbelanjaan untuk melepas asetnya dan dibentuk struktur DIRE. Adapun, penjajakan difokuskan pada pemilik properti di kota-kota lapis kedua, terutama di Sumatra.
