Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan pada Senin (1/2/2016) diprediksi masih rentan dan bergerak mixed untuk mencoba kembali menguat di kisaran 4.580-4.650.
Pada perdagangan Jumat (29/1/2016), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di posisi 4.615,16, menguat 0,27% dari penutupan hari sebelumnya.
Lanjar Nafi, analis PT Reliance Securities Tbk., mengatakan secara teknikal IHSG kembali berhasil menguat, tetapi pada pola candle terlihat adanya tekanan. Terbentuk pola hanging man dengan bullish candle sehingga peluang terjadinya bearish reversal masih tidak terlalu besar.
"Indikator stochastic telah terkonsolidasi pada area overbought sehingga diperkirakan IHSG masih rentan bergerak mixed mencoba kembali menguat dengan range pergerakan 4.580-4.650," katanya dalam riset yang terbit pada Jumat (29/1/2016).
Dia menilai mayoritas bursa Asia ditutup menguat pada akhir Januari 2016 setelah Bank of Japan (BoJ) ecara tiba-tiba melangkah maju dalam kebijakan stimulus moneter sehingga membuat mata uang Yen terjun ke level terendah sejak 2014.
BoJ mencoba melemahkan mata uang Yen untuk meningkatkan ekspor. Harga minyak pun naik setelah OPEC berkemungkinan untuk menurunkan produksi minyak.
Pada perdagangan Jumat, (29/1/2016), sektor konsumer terlihat menjadi ajang profit taking investor setelah sebelumnya memimpin menguatan. Investor cenderung melirik sektor infrastruktur pada perdagangan Jumat.
Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp1,41 triliun sehingga total capital out flow pada Januari Rp2,34 triliun.
"Aksi beli investor asing pada akhir bulan ini tentu dapat meningkatkan kepercayaan investor pada bulan selanjutnya mengingat capital out flow investor asing sudah cukup besar dari semester II/2015," kata Lanjar.