Bisnis.com, JAKARTA - Indeks emerging markets mencatatkan kenaikan paling tajam dalam 6 bulan, rebound dari titik paling rendah sejak krisis 2009.
Indeks MSCI Emerging Markets menguat 3,2% ke level 710,66 pada Sabtu (32/1/2016), kenaikan paling tajam sejak Agustus 2015. Kenaikan tersebut menopang penguatan mingguan pertama indeks pada 2016, rebound setelah jatuh ke level terendah sejak Mei 2009 pada perdagangan Kamis.
Saham-saham di negara berkembang diperdagangkan di kisaran harga 10,4 kali dari proyeksi pendapatan 12 bulan atau 30% lebih murah dibandingkan dengan saham-saham di negara maju.
Kenaikan tajam harga minyak mentah mendorong saham-saham energi menguat signfikan. Minyak Brent ditutup naik 10,2% ke hara US$32,18 per barel pada Jumat.
PetroChina dan ChinaShenhua, perusahaan miyak dan batu bara terbesar di Negeri Tiongkok, naik lebih dari 7% di bursa Hong Kong. Indeks bursa di Timur Tengah juga ditutup menguat tajam pada Minggu (24/1/2016). Indeks bursa Dubai melonjak 5,2%, indeks Water naik 4,6%, sedangkan indeks Abu Dhabi menguat 2,7%.
“Pemicu (penguatan) adalah pernyataan dari ECB yang mengubah suasana dengan sangat dramatis di pasar internasional. Sentimen berbalik menjadi risk-on setelah berada di kondisi risk-off sepanjang 2016,” kata Alejo Czerwonko dari UBS Wealth Management di New York kepada Bloomberg.