Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSI AISA: Setelah Terkoreksi, Tiga Pilar Siap Buyback Saham

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. mengumumkan niatan perseroan mengajukan aksi pembelian kembali saham dalam tiga bulan mendatang. Pengumuman tersebut disampaikan usai harga saham perseroan mengalami koreksi cukup tajam
Tiga Pilar siap buyback saham./.
Tiga Pilar siap buyback saham./.

Bisnis.com, JAKARTA— PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. mengumumkan niatan perseroan mengajukan aksi pembelian kembali saham dalam tiga bulan mendatang. Pengumuman tersebut disampaikan usai harga saham perseroan mengalami koreksi cukup tajam.

Corporate Secretary Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) Desilina mengatakan saat ini perseroan memiliki wacana bakal menggelar buyback saham paling tidak dalam tiga bulan mendatang.

“Tapi masih akan dikomunikasikan ke BEI (Bursa Efek Indonesia) dan Otorits Jasa Keuangan terkait dengan persetujuan dan prosedur yang disyaratkan,” tulis Desilina dalam keterbukaan informasinya yang dikutip Jumat (22/1/2016).

Sementara itu, ketika ditanya otoritas bursa terkait volatilitas harga saham AISA pada periode 19-20 Januari 2016, Desilina berujar pihak manajemen perseroan tak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu.

Namun, lanjutnya, salah satu anak usaha perseroan yakni PT Bumiraya Investindo (BRI) memang tengah bernegosiasi dengan kreditor. Hal yang dibahas yakni terkait fasilitas pinjaman yang diperoleh BRI dan anak perusahaannya. “Namun isi dari negosiasi tersebut masih bersifat rahasia,” kata Desilina.

Pada 19-20 Januari 2016, saham AISA memang terkoreksi cukup tajam. Harga AISA anjlok 9,25% pada Selasa (19/1/2016) dan kembali turun 9,22% di hari berikutnya (20/1/2016).

Pada pembukaan perdagangan Kamis (21/1/2016), AISA dibuka menguat 25 poin ke Rp960. Namun, pada penutupan perdagangan kemarin, AISA kembali ditutup dengan koreksi 1,07% atau turun 10 poin.

Adapun, Bumiraya Investindo sendiri merupakan perusahaan yang diakuisisi AISA pada 2008. Lalu, pada 2010, Bumiraya Investindo mengakuisisi 5 perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Kemudian, pada tahun berikutnya Bumiraya Investindo bekerja sama dengan Bunge Agribusiness Pte. Ltd dengan kepemilikan 35%. Tiga tahun berikutnya, PT Golden Plantation mengakuisisi Bumiraya Investindo dan melantai di bursa dengan kode emiten GOLL.

Dari rumor yang beredar menyebutkan anak usaha AISA tengah kesulitan likuiditas. Dari laporan keuangan GOLL per 30 September 2015, menerakan entitas anak perusahaan ini yakni Bumiraya Investindo, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Mitra Jaya Argo Palm, PT Muaraungo Plantation, dan PT Tandan Abadi Mandiri mendapat pinjaman sindikasisenilai Rp1,09 triliun pada 26 Juni 2014.

Fasilitas sindikasi tersebut digelontorkan RHB Bank Berhad cabang Singapura, Rabobank Cabang Hongkong, PT Bank Permata Tbk. dan Lembaga Pembiayaan Eskpor Indoenesia dengan jumlah total senilai US$125 juta. Fasilitas tersebut bakal jatuh tempo pada 30 Juni 2019 dan dapat diperpanjang hingga 30 Juni 2021.

Direktur Wholesale Banking Bank Permata Anita Siswandi mengklaim pihaknya tidak menyalurkan kredit ke GOLL. Dia berujar, perusahaan menggelontorkan pinjaman sindikasi bagi anak usaha yang terkonsolidasi secara pembukuan dengan GOLL. “Sehingga kami tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut mengingat GOLL bukan nasabah Permata,” kata Anita.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper