Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (20/1/2016) bergerak di kisaran 13.815—14.040.
“Kemarin rupiah berada di 13.852, kami masih memperkirakan laju rupiah cenderung menguat terbatas di support 14.040 dan resisten 13.815. Tetap perhatikan sentimen yang ada,” kata Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (20/1/2016).
Reza mengatakan setelah dirilisnya data ekonomi Tiongkok, laju pada pasar forex bergerak variatif. Dolar AS sempat menguat terhadap beberapa mata uang seperti yen, yuan, poundsterling.
Tetapi, ujarnya, dolar AS juga melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya, termasuk rupiah.
“Pelaku pasar nampaknya merespons data ekonomi Tiongkok dengan sangat beragam,” kata Reza.
Dikarenakan sebagian pelaku pasar menganggap penurunan yang terjadi wajar sehingga masih di daerah aman, atau dengan kata lain dapat ditoleransi sambil berharap adanya stimulus guna merangsang laju pertumbuhan Tiongkok.
Dengan minimnya sentimen global, tambahnya, rupiah yang minim sentimen dari dalam negeri nampaknya berhasil memanfaatkan celah yang ada.
“Tampaknya laju yuan selalu berbarengan dengan pergerakan rupiah. Jika yuan dan bursa Tiongkok tenang, maka rupiah pun dapat terkena dampak angin segarnya. Di sisi lain, faktor eksternal dari Tiongkok terus membayangi keputusan para pelaku pasar,” kata Reza.
Diharapkan rupiah kembali berlanjut penguatannya, jika laju dolar AS masih menunjukan pelemahannya. Terutama jika harga minyak mentah mengalami peningkatan.
“Tetap mewaspadai jika tren pelemahan kembali terjadi,” kata Reza.