Bisnis.com, JAKARTA— Saham-saham di bursa Eropa rebound pada perdagangan Selasa (19/1/2016) dipicu harapan pasar atas tambahan stimulus dari pemerintah China.
Indeks Stoxx 600, yang mengukur pergerakan 600 saham dari berbagai bursa di Eropa, ditutup naik 1,31% atau 4,29 poin ke level 332,93.
“Sepertinya kegalauan dari awal yan buruk pada tahun ini mulai hilang. Perlambatan di China tidak seburuk yang ditakutkan dan otoritas di China memiliki kemampuan untuk intervensi untuk mendorong pertumbuhan,” kata Justin Stewart dari Seven Investment Management di London kepada Bloomberg.
Ekonomi China tumbuh 6,9% pada 2015, namun mencatatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dari 6,9% pada kuartal III/2015 menjadi 6,8% pada kuartal IV/2015.
Stoxx rebound setelah merosot 21% dari rekor level tertinggi pada April di perdagangan kemarin. Indeks bursa Eropa tersebut telah tergelincir 10% sejak tahun baru 2016.
Badan Statistik Zona Euro mengkonfirmasi data inflasi sebelumnya yang menunjukan inflasi di Zona Euro sebesar 0,2% year on year pada Desember dengan tingkat inflasi inti sebesar 0,9%.
Data inflasi, produksi industri, dan pertumbuhan ekonomi yang di bawah harapan memicu spekulasi mengenai tambahan stimulus moneter dari European Central Bank.
ECB akan menggelar rapat kebijakan moneter bulanan pada pekan ini. Pada pertemuan sebelumnya, Mario Draghi memilih untuk memperpanjang periode program quantitative easing dibandingkan meningkatkan besaran dana yang dikucurkan setiap bulannya untuk pembelian aset di pasar.
Pekan ini, investor juga menanti laporan keuangan beberapa emiten di Eropa. Saham Unilever naik 3% setelah melaporkan pendapatan kuartal IV/2015 berhasil melampaui estimasi. Prudential Plc naik 3,4% setelah mengangkat CEO baru untuk area UK dan Eropa.