Bisnis.com, JAKARTA – Kerugian PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) per kuartal III/2015 naik tajam 79,55%.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Bisnis, Rabu (20/1/2016), disebutkan rugi yang dapat diatribusikan ke entitas induk per September 2015 tercatat Rp11,97 miliar, lebih tinggi dari periode sebelumnya Rp6,67 miliar.
Peningkatan rugi bersih emiten properti itu disebabkan adanya penurunan tajam dari pendapatan lain-lain serta meningkatnya sejumlah beban.
Penjualan dan pendapatan usaha BUVA per September 2015 naik 4,26% menjadi Rp145,28 miliar dari Rp139,34 miliar.
Hal itu diikuti oleh kenaikan beban pokok penjualan dan pendapatan sebesar 4,21% menjadi Rp42,98 miliar dari Rp41,24 miliar.
Akibatnya, laba kotor perseroan hanya naik tipis 4,29% menjadi Rp102,3 miliar dari Rp98,09 miliar.
Sementara itu, jumlah beban usaha yang terdiri dari beban penjualan serta beban umum dan administrasi meningkat 9,09% menjadi Rp70,47 miliar dari Rp64,59 miliar.
Hal tersebut menekan perolehan laba usaha perseroan yang turun 4,97% menjadi Rp31,83 miliar dari Rp33,49 miliar.
Peningkatan rugi bersih BUVA juga disebabkan adanya penurunan tajam pada pos pendapatan lainnya sebesar 79,13% menjadi Rp317,02 juta dari sebelumnya Rp1,52 miliar.
Per September 2015, perseroan juga terpantau mencatatkan beban pajak sebesar Rp607,48 juta.