Bisnis.com, JAKARTA— Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah tipis pada Jumat (15/1/2016) di saat rupiah menguat di pasar spot.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor di level Rp13.886 per dolar AS, tertekan 9 poin atau terdepresiasi 0,06% dibandingkan kurs kemarin.
Jisdor mendekati kurs rupiah di pasar spot, yang hari ini bergerak menguat. Rupiah diperdagangkan menguat 0,09% atau 13 poin ke Rp13.894 per dolar AS setelah terapresiasi 40 poin pada pembukaan.
Rangga Cipta, Ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan pemangkasan BI Rate dan harga minyak yang mulai menguat memberi ruang kepada rupiah untuk menguat meskipun masih berada di dalam tekanan.
“Harga minyak yang mulai naik serta optimisme pasca-pemangkasan BI Rate bisa mendorong penguatan rupiah ke depan,” katanya.
Pemangkasan BI Rate, jelas Rangga, kemarin berhasil mengembalikan optmisme di pasar finansial yang hanya sempat guncang sesaat akibat teror di Jakarta.
BI kemarin menurunkan suku bunga acuan dari 7,5% menjadi 7,25%. Pelonggaran kebijakan moneter membuat suku bunga antar bank (Jibor) 1 pekan turun 20 basis poin menjadi 6,29423% pada penetapan hari ini. Adapun yield SUN bertenor 10 tahun turun 1 basis poin menjadi 8,496% pada pukul 10.10 WIB.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/rupiah)
15 Januari | Rp13.886 |
14 Januari | Rp13.877 |
13 Januari | Rp13.861 |
12 Januari | Rp13.835 |
11 Januari | Rp13.935 |
Sumber: Bank Indonesia