Bisnis.com, JAKARTA— Indeks dolar Amerika Serikat menguat pada penutupan perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB.
Indeks dolar Amerika Serikat ditutup menguat 0,19% ke 98,725, setelah di awal perdagangan bergerak melemah.
Gejolak di pasar saham memicu volatilitas di pasar valuta asing dan mendorong dolar semakin kuat.
Ketidakpastian di pasar saham global akibat gejolak bursa saham di China mendorong aliran modal ke mata uang safe haven seperti dolar dan yen, yang pagi ini bergerak menguat 0,04% ke 117,71 per dolar AS.
Para pelaku pasar memindahkan modal mereka ke aset safe haven menghindari volatilitas mata uang lain. JPMorgan Global FX Volatility Index bertahan di level 10,43%, titik tertinggi sejak 30 September 2015.
Sementara itu, Bloomberg melaporkan Dennis Lockhart, anggota dewan gubernur The Fed, menilai gejolak di pasar global tidak akan berpengaruh pada rencana kebijakan The Fed.
“Ketika volatilitas muncul, saya rasa lebih baik melihat kondisi ekonomi di AS sesungguhnya daripada melihat keadaan di pasar dan bertanya apa ada yang saham secara fundamental,” katanya.
Lockhart mengatakan cenderung akan mengatakan tidak terhadap kenaikan Fed Fund Rate pada Januari dan mengungkapkan data ekonomi menunjukkan kuartal IV/2015 yang lemah
Posisi indeks dolar AS
11 Januari
| 98,725 (+0,19%) |
8 Januari | 98,540 (+0,33%) |
7 Januari | 98,219 (-0,97%) |
Sumber: US Dollar Index Spot Rate, 2016