Bisnis.com, JAKARTA-- Pergerakan harga surat utang negara (SUN) hari ini diprediksi masih berada pada area konsolidasi. Investor disarankan untuk melakukan strategi trading jangka pendek.
I Made Adi Saputra, Analis fixed income PT MNC Securities mengatakan secara teknikal, harga SUN masih berada pada area konsolidasi, sehingga dalam jangka pendek pergerakan harga yang terjadi akan terbatas dengan arah pergerakan yang cenderung mendatar (sideways).
Dengan kondisi tersebut, Made menyarankan investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder dengan melakukan strategi trading jangka pendek.
“Dengan selisih tingkat imbal hasil antara SUN bertenor pendek dengan panjang, maka kami menyarankan kepada investor untuk menggeser portofolio dari tenor panjang ke tenor pendek yang memiliki tingkat rsiko yang lebih rendah di tengah kondisi pasar keuagan yang masih bergejolak,” kata Made dalam risetnya, Selasa (12/1/2016).
Pilihan untuk tenor pendek diantaranya adalah seri FR0031, FR0053, FR0061 dan ORI012. Adapun pilihan tenor panjang bagi investor diantaranya adalah seri FR0058 dan seri FR0045.
Pada perdagangan kemarin, imbal hasil SUNcenderung mengalami penurunan di tengah meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1bps - 4 bps dimana penurunan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada SUN bertenor pendek. Adapun pada beberapa seri SUN bertenor panjang masih menunjukkan kenaikan imbal hasil.
Meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah menjadi katalis positif yang mendorong kenaikan harga SUN pada perdagangan kemarin. Pelaku pasar juga melakukan pembelian SUN di tengah pasar saham yang kembali mengalami koreksi cukup besar terimbas koreksi harga yang terjadi pada pasar saham regional. A
Namun demikian, kenaikan harga yang terjadi relatif terbatas, dikarenakan pelaku pasar yang cenderung berhati - hati dalam melakukan transaksi di tengah gejolak yang terjadi pada pasar keuangan global.
Adapun pada hari ini pemerintah berencana untuk melakukan lelang penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp4 triliun dari lima seri SBSN yang ditawarkan. Bagi investor yang membutuhkan penempatan dana pada Surat Berharga Syariah dapat mengikuti lelang tersebut, di mana seri yang ditawarkan oleh pemerintah cukup bervariasi dri tenor pendek hingga tenor panjang.