Bisnis.com, JAKARTA-- Indeks harga saham gabungan diprediksi bergerak bervariasi menyusul kondisi pasar saham global dan regional yang masih berisiko.
David Sutyanto, Analis PT First Asia Capital memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 4.410-4520 dan masih berpeluang koreksi meskipun diperkirakan akan terbatas.
Menurutnya, pergerakan IHSG awal pekan kemarin kembali terimbas sentimen negatif pasar kawasan Asia. Berlanjutnya kekhawatiran atas perekonomian China kembali memicu pemodal menghindari aset berisiko. Data China yang ke luar akhir pekan lalu, indeks PPI Desember 2015 turun 5,9% (yoy) kembali mengindikasikan suramnya prospek perekonomian negara tersebut.
Indeks saham China, Shanghai Composite Index, kemarin anjlok 5,33%. The MSCI Asia Pacific Index kemarin anjlok 1,9%.
Sementara itu pasar saham global tadi malam bergerak bervariasi. Di zona Euro aksi jual masih mendominasi pasar saham, indeks Eurostoxx koreksi 0,20% di 3027,49. Di Wall Street, indeks DJIA dan S&P berhasil rebound di akhir sesi setelah bergerak fluktuatif. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,32% dan 0,09% di 16398,57 dan 1923,67.
Sentimen negatif masih mendominasi pasar yang dipicu berlanjutnya kekhawatiran terhadap perekonomian China dan tekanan di harga minyak mentah dunia. Tadi malam harga minyak mentah di AS kembali anjlok 6% di US$31,15/barel.