Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Wall Street rebound di 30 menit terakhir di tengah harga minyak yang terus merosot. Pemerintah berencana merevisi target penerimaan pajak APBN 2016.
Bursa Global. Saham-saham konsumer dan teknologi memicu rebound di Wall Street. S&P 500 menguat 0,09%, sedangkan Dow Jones naik 0,32%. Di sisi lain, indeks STOXX 600 jatuh ke zona merah di satu jam terakhir, melemah 0,33%.
Harga Minyak. Minyak WTI anjlok menembus harga terendah sejak Januari 2003, jatuh 5,3% ke US$31,41. Data menunjukkan investor pesimistis atas peluang kenaikan harga minyak dalam jangka menengah.
Devaluasi Yuan. Ma Jun, ekonom bank sentral China, menyatakan devaluasi yuan adalah dampak dari pergeseran nilai patokan yuan ke kurs keranjang dari sistem sebelumnya yang terpatok pada dolar Amerika Serikat.
Penerimaan Pajak. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegero berencana merevisi target penerimaan pajak di APBN 2016 sekitar 10% lebih rendah dari target Rp1.360 triliun yang sudah disahkan dalam Undang-undang.
Revaluasi Aset. Sebanyak 79 BUMN berencana merevaluasi aset tahun ini. Tahun lalu, langkah sejumlah BUMN merevaluasi aset mendongkrak nilai buku perusahaan-perusahaan tersebut dari Rp232,41 triliun menjadi Rp932,5 triliun.
Perjanjian IJEPA. Kementerian Perindustrian menolak penurunan 5% atas tarif impor produk otomotif dari Jepang yang diatur dalam IJEPA.
Wijaya Karya. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengincar pendanaan dari eksternal senilai Rp6 triliun pada 2016 untuk memenuhi rencana belanja modal senilai Rp10 triliun.