Bisnis.com, JAKARTA— Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 72 poin pada Jumat (8/1/2016) setelah China berhenti mendevaluasi yuan.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor di level di Rp13.874 per dolar AS, menguat 72 poin atau terapresiasi 0,52%.
Pergerakan Jisdor seiring dengan pergerakan rupiah di pasar spot. Rupiah bergerak menguat 21 poin atau 0,15% ke Rp13.906 per dolar AS pada pukul 10.06 WIB.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan rupiah sebetulnya ditopang oleh sentimen positif yang kuat dari domestik.
Rupiah juga mendapatkan dorongan dari indeks dolar yang pagi tadi ditutup anjlok 0,97%. Indeks dolar merosot tajam seiring dengan kenaikan tajam euro yang dipicu oleh penurunan angka pengangguran Uni Eropa.
Namun, pergerakan rupiah rawan teradang sentimen negatif eksternal terutama gejolak dari bursa saham China dan kebijakan devaluasi oleh People Bank of China (PBOC).
“Secara umum sentimen lokal masih cukup positif. Inflasi turun, permintaan domestik membaik, belanja pemerintah digenjot, peluang BI rate dipangkas besar, cadangan devisa mulai naik,” kata Rangga.
PBOC hari ini akhirnya menetapkan nilai tukar yuan yang lebih tinggi, setelah mendevaluasi yuan selama 8 hari operasi perbankan sebelumnya. Kurs referensi yuan ditetapkan menguat 0,02% ke 6,56360 per dolar AS.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
8 Januari 2016 | Rp13.874 |
7 Januari 2016 | Rp13.946 |
6 Januari 2016 | Rp13.863 |
5 Januari 2016 | Rp13.931 |
4 Januari 2016 | Rp13.898 |
Sumber: Bank Indonesia