Bisnis.com, JAKARTA—Rupiah melemah bersama kurs regionalpada Rabu (6/1/2016), tertekan oleh devaluasi yuan ke level terendah dalam 5 tahun terakhir.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah ditutup terkoreksi 0,37% atau 51 poin ke Rp13.943 per dolar AS di pasar spot.
Rupiah terdepresiasi setelah bergerak fluktuatif antara penguatan 0,53% ke Rp13.818 per dolar AS dan pelemahan hingga 0,68% ke Rp13.987 per dolar AS.
Seluruh mata uang Asia hari ini tertekan oleh devaluasi yuan. Ringgit merosot paling tajam dengan pelemahan 1,3%, diikuti oleh won yang melemah 0,75%.
People Bank of China hari ini menetapkan nilai tukar yuan pada level 6,53140 per dolar AS, level paling rendah sejak April 2011 dan membuat nilai tukar yuan di pasar off shore Hong Kong tertekan hingga 1,13%.
Langkah PBOC kembali mendorong aliran modal ke aset safe haven. Yen bergerak menguat 0,46% ke 118,52 per dolar AS pada pukul 16.11 WIB, sedangkan indeks dolar AS naik 0,11%.
Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI pagi tadi ditetapkan di Rp13.863 per dolar AS, menguat 68 poin dari kurs kemarin.
Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index
Tanggal | Level (Rp/US$) | Perubahan (%) |
6/1/2016 | 13.943 | -0,37% |
5/1/2016 | 13.931 | +0,37% |
4/1/2016 | 13.943 | -0,82% |
1/1/2015 | 13.830 | -0,30% |
31/12/2015 | 13.788 | -0,00% |
Sumber: Bloomberg