Bisnis.com, JAKARTA— Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) tergelincir 103 poin pada hari operasional perbankan pertama pada 2016.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pada Senin (4/1/2016) menempatkan Jisdor level di Rp13.898 per dolar AS, melemah 103 poin atau terdepresiasi 0,75% dari kurs Kamis pekan lalu.
Rupiah juga tertekan di pasar spot, sempat melemah hingga 91 poin ke Rp13.921 per dolar AS kemudian diperdagangkan melemah 71 poin ke Rp13.901 per dolar AS pada pukul 10.00 WIB.
Mata uang negara pengekspor komoditas mendapat tekanan dari data ekonomi China yang semakin menunjukkan kelesuan.
Caixin China Flash Manufacturing PMI berada di level 48,2 pada Desember, berada di bawah 50 pada 7 dari 8 bulan terakhir.
Permintaan yang terus menyusut membuat pabrik-pabrik di China menurunkan produksi. Permintaan ekspor kembali turun pada Desember setelah meningkat dalam dua bulan sebelumnya.
“Pelemahan yang melanda kurs negara pengekspor komoditas membuat dollar index tetap kuat di kisaran 98,” kata Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
4 Januari 2016 | Rp13.898 |
31 Desember | Rp13.795 |
30 Desember | Rp13.794 |
29 Desember | Rp13.658 |
28 Desember | Rp13.639 |
Sumber: Bank Indonesia