Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA KORSEL 22 Desember: Spekulasi Stimulus China Dorong Kospi

Indeks Kospi ditutup menguat 0,57% atau 11,37 poin ke level 1.992,56. Indeks pagi ini berfluktuasi antara level 1.971,321.992,72 setelah dibuka menguat 0,16% ke level 1.984,37.
Indeks Kospi/Bloomberg
Indeks Kospi/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Kospi melanjutkan tren positif pada Selasa (22/12/2015) di tengah spekulasi tambahan stimulus ekonomi dari China.

Indeks Kospi ditutup menguat 0,57% atau 11,37 poin ke level 1.992,56. Indeks pagi ini berfluktuasi antara level 1.971,32–1.992,72 setelah dibuka menguat 0,16% ke level 1.984,37.

Pasar negara berkembang hari ini mendapatkan dorongan positif dari spekulasi tambahan stimulus moneter dan fiskal dari China.

Pemerintah China menjanjikan kebijakan moneter yang lebih fleksibel dan kebijakan fiskal yang lebih berdampak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sebanyak 310 saham menguat di pasar saham Seoul. Korea Aerospace rebound 3,59% setelah kemarin merosot akibat jatuhnya salah satu pesawat tempur produksi mereka di Indonesia.

Kemarin, pesawat TNI AU T50i Golden Eagle jatuh di Kompleks Ksatrian Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, dalam acara Gebyar Dirgatara Yogyakarta.

 

Pergerakan Indeks KOSPI

 

Tanggal

Level

Perubahan

22/12/2015

1.992,56

+0,57%

21/12/2015

1.981,19

+0,30%

18/12/2015

1.975,32

-0,13%

17/12/2015

1.977,96

+0,43%

16/12/2015

1.969,40

+1,88%

Sumber: Bloomberg

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper