Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Menguat Meski Minyak di Rekor Terendah

Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), mengabaikan posisi harga minyak di tingkat terendah baru multi tahun, berbalik naik setelah mengalami penurunan besar akhir pekan lalu.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, NEW YORK - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), mengabaikan posisi harga minyak di tingkat terendah baru multi tahun, berbalik naik setelah mengalami penurunan besar akhir pekan lalu.

Dow Jones Industrial Average naik 123,07 poin (0,72%) menjadi ditutup pada 17.251,62.

Indeks berbasis luas S&P 500 berakhir naik 15,60 poin (0,78%) menjadi 2.021,15, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik 45,84 poin (0,93 persen) menjadi 4.968,92.

Saham-saham AS berada di wilayah positif hampir seluruh sesi, meskipun terjadi kemerosotan dalam minyak mentah Brent North Sea ke posisi terendah baru dalam 11 tahun terakhir.

Pelemahan dalam minyak dan komoditas lainnya telah menyeret saham-saham AS untuk sebagian besar hari perdagangan Desember. "Ini hari pertama pasar naik meskipun harga minyak lebih rendah," kata Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank.

"Mungkin ada rasa yang berkembang bahwa pasar ekuitas tidak terikat secara erat dengan minyak seperti dalam beberapa minggu terakhir."

Para analis mengatakan penurunan 3,3% dalam S&P 500 pada Kamis dan Jumat juga memosisikan pasar untuk keuntungan karena aksi buru harga murah.

Saham Apple naik 1,2% setelah mencapai kesepakatan dengan raksasa perusahaan telekomunikasi Swedia, Ericsson, untuk menyelesaikan beberapa sengketa paten.

Disney turun 1,1% meskipun melaporkan bahwa "Star Wars: The Force Awakens" menghasilkan sekitar US$238 juta penjualan "box office" di Amerika Serikat dan Kanada, menghancurkan rekor sebeluminya pada pembukaan akhir pekan sekitar US$30 juta.

Chipotle Mexican Grill merosot 3,5 persen di tengah berita bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sedang menyelidiki wabah E.coli yang mungkin tidak terkait dengan wabah yang melanda jaringan restoran itu.

CDC mengatakan ada lima kasus penyakit di tiga negara bagian mulai 18 November, mempengaruhi orang-orang yang makan di Chipotle di minggu sebelum wabah merebak.

Saham perbankan menguat, termasuk JPMorgan Chase dan Bank of America, yang naik 1,8% dan 1,3%.

Perusahaan teknologi juga naik, dengan Cisco Systems bertambah 1,4%, Microsoft menguat 1,3% dan induk perusahaan Google, Alphabet, naik 1,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper