Bisnis.com, JAKARTA— Saham-saham big cap memimpin pergerakan IHSG pada Kamis (17/12/2015) yang menguat menjelang rapat kebijakan moneter Bank Indonesia.
IHSG menguat 1,31% atau 58,67 poin ke level 4.542,12 pada jeda siang. Indeks pagi ini konsisten bergerak menguat antara level 4.526,76—4.553,35 setelah dibuka naik 1,31%.
Penguatan IHSG sejalan dengan kenaikan tajam indeks bursa global setelah pasar mendapat kepastian dari The Fed. Petinggi The Fed kemarin malam memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan dari 0–0,25% menjadi 0,25%—0,5%.
“Penguatan dolar AS terhadap beberapa mata uang global [pasca kenaikan Fed Fund Rate] justru diharapkan akan mendorong nilai ekspor dengan tujuan ekspor ke AS,” kata Tim Riset Sucorinvest.
Rupiah bertahan menguat di saat mayoritas kurs Asia lain tertekan oleh lonjakan dolar setelah kenaikan suku bunga The Fed. Indeks dolar menguat 0,95% ke level 98,803 pada pukul 12.03 WIB, sedangkan rupiah terapresiasi 14 poin ke Rp14.057 per dolar AS pada pukul 12.06 WIB.
Tim Riset Samuel Sekuritas memperkirakan perhatian pasar akan beralih kepada rapat dewan gubernur Bank Indonesia usai jeda siang.
"Siang nanti, pasar tampaknya akan memperhatikan kebijakan suku bunga BI dalam rapat dewan gubernur hari ini. Konsensus pasar memperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga pada level 7,5%,” papar Tim Riset Samuel Sekuritas.
Saham-saham big caps adalah pendorong utama penguatan IHSG. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memimpin dengan kenaikan 2,4%, diikuti oleh PT Astra International Tbk (ASII) yang menguat 1,99%.
Seluruh indeks sektoral IHSG konsisten bergerak di zona hijau sepanjang jeda siang. Indeks sektor infrastruktur siang ini menguat paling tajam dengan kenaikan 1,96% menggantikan indeks sektor properti yang naik 1,6%.
Indkes Bisnis27 mengakhiri sesi I dengan penguatan 1,54% atau 5,96 poin ke level 393,66 setelah pagi tadi langsung melonjak 2,19% ke level 396,18 di pembukaan.