Bisnis.com, JAKARTA--Emiten tambang PT Berau Coal Energy Tbk. (BRAU) menyiapkan dana US$35 juta untuk melakukan tender offer atas surat utang yang diterbitkan oleh perseroan senilai US$500 juta dan oleh Berau Capital Resources Pte. senilai US$450 juta.
Edy Santoso, Direktur Berau Coal Energy, mengatakan tender offer atas guaranteed senior secured notes dilakukan untuk memperkuat likuiditas perseroan. Surat utang guaranteed senior secured notes tersebut memiliki bunga 12,5% dan telah jatuh tempo pada 8 Juli 2015.
Adapun, senior secured notes yang diterbitkan oleh emiten berkode saham BRAU senilai US$500 juta. Bunga surat utang tersebut sebesar 7,25% yang akan jatuh tempo pada 2017.
"Sumber dana tender offer berasal dari dana internal atau modal kerja perseroan sendiri, yang disiapkan dananya sekitar US$35 juta," ungkapnya dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Selasa (2/12/2015).
Dia mengatakan, transaksi tender offer tersebut diharapkan dapat membuat liabilitas perseroan menurun. Transaksi tersebut juga diharapkan dapat memperbaiki posisi serta struktur keuangan perseroan.
Manajemen Berau Coal melelang surat utang secara tunai kepada para pemegang obligasi sebagai langkah restrukturisasi. Dua obligasi milik perseroan dan anak usaha tersebut ditenderkan pada 24 November 2015 hingga 16 Desember 2015.
Dalam proses penawaran tender untuk pembelian kembali dua obligasi itu, perseroan memilih konsultan dan agen untuk rencana itu dari Sodali Ltd.
BRAU sebelumnya dinyatakan default setelah gagal bayar obligasi senilai US$450 juta pada Juli kemarin. Adapun, setelah induk perseroan, Asia Mineral Resources (ARMS) diakusisi oleh Sinarmas Grup lewat Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE) disebutkan sudah ada beberapa skema restrukturasi untuk utang dari BRAU yang sedang di kaji.
Dalam laporan keuangan yang dirilis terakhir oleh perseroan untuk tahun buku 2014, rugi bersih yang dapat diberikan kepada entitas induk perseroan berhasil menyusut menjadi US$93,96 juta setelah pada 2013 mengalami rugi bersih senilai US$173,16 juta.
Untuk pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu harus turun 4,09% menjadi US$1,36 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya senilai US$1,42 miliar.