Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kontraktor batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada semester I/2023.
DOID membukukan laba bersih sebesar US$4,92 juta atau setara dengan Rp73,84 miliar (kurs jisdor 27 Juni Rp15.000) pada semester I/2023.
Berdasarkan data laporan keuangan per 30 Juni 2023, pendapatan bersih DOID terpantau naik 18,57 persen menjadi US$857,07 juta atau setara Rp12,85 triliun dari sebelumnya yang tercatat sebesar US$722,87 juta atau senilai Rp10,84 triliun.
Peningkatan pendapatan tersebut berasal dari jasa penyewaan alat berat oleh PT Berau Coal yang berkontribusi sebesar 26 persen dari total pendapatan atau senilai US$224,87 juta, PT Indonesia Pratama sebesar US$149,78 juta atau 17 persen dari total pendapatan.
Kemudian PT Adaro Indonesia sebanyak 12 persen atau setara dengan US$106,37 juta dan BM Aliance Coal Operations Pty Ltd. sebesar US$92,28 juta atau 11 persen dari total pendapatan.
Seiring dengan pendapatan yang meningkat, beban pokok DOID juga naik 19,59 persen menjadi US$760,45 juta atau setara dengan Rp11,40 trilun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$635,86 juta.
Baca Juga
Meki begitu, laba kotor DOID tercatat naik 11,04 persen ke US$96,62 juta dari sebelumnya sebesar US$87,01 juta. Setelah dikurangi berbagai beban, seperti beban usaha, beban keuangan dan beban lain-lain, DOID mampu mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$4,92 juta atau setara Rp73,84 miliar turun 12,97 persen dari semester I/2022 sebesar US$5,65 juta.
Adapun liabilitas DOID tercatat naik tipis 1,05 persen menjadi US$1,32 miliar dari sebelumnya US$1,31 miliar. Liabilitas jangka panjang DOID tercatat sebesar US$872,52 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$456,15 juta.
Kemudian, total ekuitas DOID tercatat sebesar US$250 juta atau setara dengan Rp3,75 triliun. Sehingga total aset DOID per 30 Juni 2023 sebesar US$1,578 miliar setara dengan Rp23,68 triliun. Angka ini turun dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar US$1,571 miliar.