Bisnis.com, JAKARTA— NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs tengan Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (23/11/2015) bergerak di kisaran Rp13.728-Rp13.755.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan di akhir pekan, laju rupiah mampu berbalik menguat.
Padahal sejumlah mata uang global cenderung melemah terhadap dolar AS a.l yen, euro, poundsterling, dan rupee.
Tampaknya pelaku pasar tidak terlalu memusingkan imbas dari rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga nya di bulan depan, karena hampir sebagian besar petinggi The Fed menyetujui adanya kenaikan suku bunga tersebut.
"Artinya dengan mayoritas yang menyetujui rencana tersebut, memberikan kepastian ke pasar valas," kata Reza.
Di sisi lain, ujar dia, adanya rencana pemerintah Indonesia untuk menarik utang dalam bentuk valuta asing (valas) sekitar US$12,6 miliar pada tahun 2016 yang digunakan untuk menutup utang yang jatuh tempo dan memperkuat cadangan devisa tampaknya direspons cukup positif pelaku pasar.
Laju rupiah pun mampu melampaui kekhawatiran kami yang berpeluang kembali melemah.
Mulai adanya penguatan laju rupiah, tambahnya, seharusnya dapat memberikan peluang bagi rupiah untuk dapat melanjutkan kenaikannya.
Apalagi jika di pekan depan terdapat sentimen positif yang dapat direspons positif, maka peluang rupiah untuk menguat pun akan terbuka lebar.
Namun demikian,ujarnya, tetap mewaspadai dan cermati sentimen yang akan muncul mengingat penguatan
"Rupiah masih dinilai rentan terjadinya pembalikan arah jika tidak didukung oleh data yang positif nantinya," kata Reza.
Laju rupiah di atas target resisten 13.777.
Kurs tengah BI
Tanggal | Rp/US$ |
20 November | 13.739 |
19 November | 13.783 |
18 November | 13.763 |
Sumber: BI, 2015