Bisnis.com, JAKARTA— NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs tengan Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Jumat (20/11/2015) bergerak di kisaran Rp13.777—Rp13.794.
Analis Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan laju kurs tengah rupiah masih menunjukkan pelemahannya jelang akhir pekan, seiring dengan outlook kian pastinya bank sentral The Fed untuk menaikkan suku bunganya pada bulan Desember 2015.
Di sisi lain, ujarnya, pelemahan laju kurs tengah rupiah juga dipicu imbas masih melemahnya laju euro, seiring dengan maraknya ekspektasi akan adanya stimulus dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan penantian terhadap approval program reformasi APBN Yunani untuk mendapatkan dana talangan dari para kreditor senilai 86 miliar euro.
Jelang penutupan perdagangan, sejumlah mata uang terlihat masih mencoba menguat terhadap dolar AS a.l EUR, GBP, JPY, dan CHF, tapi belum cukup mampu mengangkat laju kurs tengah rupiah yang masih di zona merah.
Bahkan, ujar Reza, rilis tetapnya suku bunga LPS dimana tingkat bunga penjaminan di bank umum untuk simpanan rupiah sebesar 7,5%, valuta asing sebesar 1,25%; dan tingkat bunga penjaminan untuk BPR dalam bentuk simpanan rupiah sebesar 10% tidak juga mampu mengangkat kurs tengah rupiah.
Reza mengatakan tampaknya beberapa sentimen positif yang ada kurang kuat membuat laju kurs tengah rupiah untuk beranjak dari zona merah. Padahal peluang untuk berbalik arah menguat cukup terbuka,tapi tidak dapat dimanfaatkan oleh kurs tengah rupiah.
“Untuk itu, tetap mewaspadai dan cermati sentimen yang akan muncul yang dapat membuat laju (kurs tengah) rupiah masih akan melanjutkan pelemahannya,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (20/11/2015).
Laju rupiah di bawah target support 13.778.
Kurs tengah BI
Tanggal | Rp/US$ |
19 November | 13.787 |
18 November | 13.763 |
17 November | 13.711 |
Sumber: BI, 2015