Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyebut nilai tukar rupiah pada kuartal III/2015 mengalami depresiasi sebesar 5,35% (q-t-q) ke level Rp13.873 per dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo mengatakan tekanan terhadap rupiah dipengaruhi oleh faktor eksternal yakni kekhawatiran terhadap normalisasi kebijakan The Fed dan devaluasi Yuan.
"Namun, kurs rupiah menguat pada bulan Oktober 2015 dipicu oleh sentimen positif terhadap EM akibat FOMC yang dovish dan membaiknya optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia sejalan dengan rangkaian paket kebijakan pemerintah dan paket stabilisasi nilai tukar yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung BI, Selasa (17/11/2015).
Bank Indonesia berjanji akan terus menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel