Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Dow Jones Turun 125 Poin ke 17.530, Setelah Pejabat Fed Berkomentar

Bursa Amerika Serikat melemah di awal perdagangan Kamis (12/11/2015), karena investor siap menghadapi kenaikan pertama suku bunga Federal Reserve sejak tahun 2006 setelah pejabat bank sentral memberikan komentarnya
Pejabat Fed bicara, bursa AS melemah di awla perdagangan/Bloomberg
Pejabat Fed bicara, bursa AS melemah di awla perdagangan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA- Bursa Amerika Serikat melemah di awal perdagangan Kamis (12/11/2015), karena investor siap menghadapi kenaikan pertama suku bunga Federal Reserve sejak tahun 2006 setelah pejabat bank sentral memberikan komentarnya.

Indeks Standard & Poor 500 turun 0,6% menjadi 2.056.50 pada pk. 09:18 waktu  New York atau pk. 21.18 WIB.

Dow Jones Industrial Average turun 125 poin atau 0,7% ke 17.530.

"Hari ini pasar mendengarkan komentar anggota Fed. Kenaikan pada Desember hampir pasti," kata Pedro Ricardo Santos, Broker DM SA seperti dikutip Bloomberg, Kamis (12/11/2015).

Gubernur Fed Janet Yellen, Kepala Fed Chicago Charles Evans,  dan wilayah New York William C. Dudley semua dijadwalkan membahas kebijakan moneter selama jam perdagangan AS Kamis.

Pasar saat ini memperkirakan peluang kenaikan Fed Rate pada Desember sebesar 66%, naik dari kemungkinan 27% pada bulan lalu.

Fed St Louis James Bullard mengatakan bank sentral AS harus menaikkan suku bunga, karena kebijakan darurat tidak diperlukan mengingat pasar tenaga kerja dan inflasi mendekati angka target Fed.

"Menormalkan tingkat kebijakan di AS," kata Bullard dalam pidato di Washington.

Sementara itu Yellen mengatakan pada Kongres pekan lalu jika ekonomi AS membaik, dan kenaikan suku bunga pada Desember dimungkinakan.

Data hari ini menunjukkan aplikasi untuk tunjangan pengangguran tidak berubah pada minggu pertama bulan November, menandakan pengusaha terus melakukan perekrutan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper