Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak mentah WTI dan Brent mampu rebound setelah anjlok selama tiga hari perdagangan.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk kontrak Desember 2015 pada perdagangan Senin (9/11/2015), pk. 07.00 WIB naik 0,03% ke US$44,33/barel. Jumat, WTI anjlok 2,01% ke 44,29.
Minyak Brent di London kontrak Januari 2016 pada pk. 06.57 WIB naik 0,12% ke US$48,23/barel. Pada penutupan perdagangan Jumat terjungkal 1,23% ke US$48,17/barel.
Minyak melemah di saat stok Amerika Serikat naik. AS menjaga pasokan lebih dari 100 juta barel.
Minyak mentah telah merosot lebih dari 40% dalam satu tahun terakhir di tengah spekulasi kelebihan pasokan global akan bertahan.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak terus memompa di atas kuota kolektif.
Badan Energi Internasional dijadwalkan akan merilis laporan pasar minyak pekan depan. Pada Oktober, pertumbuhan permintaan minyak global akan melambat menjadi 1,2 juta barel per hari tahun depan dari 1,8 juta pada tahun 2015.
"Minyak mentah Brent akan diperdagangkan di kisaran US$46-US$ 52 dalam jangka pendek. Jika data berikutnya minggu menunjukkan pertumbuhan permintaan yang melambat, terutama dari China, itu akan mendorong hargake level lebih rendah," kata Giovanni Staunovo, Analis UBS Group AG seperti dikutip Bloomberg, Senin (9/11/2015).