Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia berpandangan pasar saham dalam negeri akan membaik pada tahun depan. Diprediksi, tekanan domestik di pasar saham akan berkurang, sementara dari global akan mendominasi.
Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan kondisi pasar saham dalam negeri tak terlepas dari kondisi perekonomian global. Pada 2015, tekanan dari perekonomian global dan dalam negeri cukup besar. Hal tersebut membuat sejumlah kinerja investasi seperti saham, reksa dana dan obligasi ikut merosot.
Namun, pada 2016 diperkirakan tekanan dari domestik akan mengendur sehingga potensi kondisi perekonomian dan pasar saham yang lebih baik sangat besar.
“Tahun 2015 tekanan global dan domestik cukup tinggi, tapi 2016 tekanan domestik akan berkurang, ini yang jadi sentimen positif, salah satunya dari sejumlah kebijakan pemerintah yang mulai berdampak tahun depan,” kata Nurhaida di Gedung BEI, Senin (9/11).
Senada, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan akan banyak perusahaan baru yang melantai di bursa tahun depan. Hal tersebut juga bisa memacu nilai transaksi saham yang ada di BEI. “Tahun depan paling tidak pengaruhnya dari global, karena faktor global tidak bisa dikontrol,” kata Tito.