Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Menurut BI Penyebab Penguatan Kurs Rupiah

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juda Agung mengatakan penguatan rupiah ini dipengaruhi sejumlah faktor yakni faktor global dan faktor domestik.
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada Kamis (15/10/2015), ditutup terapresiasi 1,45% atau 198 poin ke level Rp13.418 per dolar Amerika Serikat dari sebelumnya Rp13.616 per dolar AS.

Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di Rp13.288 per dolar AS, menguat 269 atau terapresiasi 1,98%.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juda Agung mengatakan penguatan rupiah ini dipengaruhi sejumlah faktor yakni faktor global dan faktor domestik.

Faktor global yang mempengaruhi kurs rupiah ini yakni adanya persepsi pasar terkait kemungkinaan penundaan Fed Fund Rate atau FFR.

"Pasar perkirakan Maret 2016. Normalisasi fed rate akan dilakukan Maret 2016," ujarnya di Gedung BI, Kamis (15/10/2015).

Untuk sektor domestik, penguatan kurs rupiah disebabkan respon positif pasar karena paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, BI dan OJK

Selain itu, kurs rupiah selama bulan terakhir yakni sampai dengan bulan September dinilai sudah undervalued.

"Proses adjustment kenapa cepat apresiasinya karena menyesuaikan nilai yang undervalued," kata Juda.

Saat ini, kurs rupiah sedang bergerak menuju tingkat yang sesuai fundamentalnya. "Kami melihat pergerakan sepekan terakhir sudah menuju ke arah itu," ucap Juda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper