Bisnis.com, JAKARTA—Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) terapresiasi 269 poin ke level terkuat dalam 3,5 bulan terakhir.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.288 per dolar AS, level terkuat sejak Jisdor berada di level Rp13.280 per dolar AS pada 24 Juni 2015.
Kurs yang mengukur nilai pasar rupiah dari transaksi valas antar bank domestik tersebut terapresiasi 1,98% atau 269 poin dibandingkan level yang ditetapkan Selasa.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan penguatan tajam rupiah merupakan refleksi dari penurunan drastis nilai tukar dolar usai rilis data indeks harga produksi Amerika Serikat.
Indeks dolar AS merosot 0,87% pada penutupan perdagangan Rabu di saat pasar di Indonesia tutup untuk merayakan libur tahun baru hijriah. Hari ini, dolar indeks merosot tipis 0,04% pada pukul 09.59 WIB.
“Harga produsen AS yang diumumkan semalam ternyata memburuk. IHP yang terus turun ke zona negatif menandakan bahwa inflasi secara umum belum akan mendekati target The Fed,” kata Rangga.
Rupiah kemarin ditutup menguat 0,16% atau 22 poin ke Rp13.616 per dolar AS di pasar spot. Mata uang Garuda diperdagangkan menguat 330 poin atau 2,42% ke Rp13.286 per dolar AS pada pukul 10.10 WIB.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
15 Oktober | Rp13.288 |
13 Oktober | Rp13.557 |
12 Oktober | Rp13.466 |
9 Oktober | Rp13.521 |
8 Oktober | Rp13.809 |
Sumber: Bank Indonesia