Bisnis.com, JAKARTA—Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melonjak semakin tajam, terapresiasi 222 poin pada Selasa (6/10/2015).
Data yang diterbitkan BI menempatkan Jisdor level di Rp14.382 per dolar AS, terapresiasi 222 poin atau menguat 1,52% dari kurs Senin.
Rangga Cipta, Ekonom dari Samuel Sekuritas, menjelaskan penguatan laju penguatan rupiah lebih banyak terdorong oleh faktor eksternal.
Spekulasi penundaan penaikan Fed Fund Rate sampai tahun depan semakin kuat setelah data industri jasa yang Amerika Serikat yang memburuk. Penundaan tersebut membuat kepercayaan diri investor masuk ke pasar yang dinilai lebih berisiko.
Aliran masuk modal mendorong penguatan tajam IHSG dan menekan yield surat utang negara di pasar sekunder. Likuiditas yang membaik juga tampak dari Jibor yang berbalik turun setelah melonjak pada pekan lalu.
“Dari domestik, muncul sedikit optimisme terhadap gelontoran kebijakan ekonomi pemerintah jilid II,” kata Rangga dalam riset yang dirilis pagi ini.
Rupiah menguat tajam di pasar spot. Mata uang Garuda sempat melonjak hingga 328 poin ke Rp14.175 per dolar AS dan diperdagangkan menguat 1,59% atau terapresiasi 230 poin ke Rp14.273 per dolar AS.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
6 Oktober | Rp14.382 |
5 Oktober | Rp14.604 |
2 Oktober | Rp14.709 |
1 Oktober | Rp14.654 |
30 September | Rp14.657 |
Sumber: Bank Indonesia