Bisnis.com, JAKARTA— Harga karet di bursa Jepang anjlok 23% sepanjang kuartal III/2015, tertekan penurunan permintaan industri otomotif.
Kontrak karet untuk pengiriman Februari 2016 di Tokyo Commodity Exchange ditutup menguat 0,36% ke harga 165,10 yen atau Rp20.120 per kilogram, rebound level terendah dalam 3 pekan terakhir.
Namun, harga karet telah anjlok 23% sejak dalam periode Juli—September 2015 dan telah 4 bulan berturut-turut merosot.
Tekanan terhadap karet datang dari penurunan kinerja penjualan otomotif di China. Pada Juli. penjualan mobil di China hanya mencapai 1,5 juta unit atau angka penjualan paling sedikit dalam 17 bulan.
Di sisi lain, kekeringan akibat El Nino dan pengurangan lahan produksi karet di Thailand tidak berdampak banyak pada volume produksi.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Februari 2016 di TOCOM
Tanggal | Level | Perubahan |
30/9/2015 | 165,10 | +0,36% |
29/9/2015 | 163 | -3,78% |
28/9/2015 | 169,40 | +0,65% |
25/9/2015 | 168,30 | +1,63% |
24/9/2015 | 165,60 | -3,33% |
Sumber: Bloomberg