Bisnis.com, JAKARTA—I HSG tertekan pada awal perdagangan Selasa (22/9/2015). Bursa saham dinilai memasuki fase konsolidasi pasca gejolak sekitar keputusan The Fed.
IHSG menguat 0,1% atau 4,54 poin di pembukaan ke level 4.380,62. Namun, indeks berbalik merosot dan telah melemah 0,25% atau 10,76 ke level 4.365,32 pada pukul 09.37 WIB.
Investor global kembali menanti sinyal dari Gubernur The Fed, Janet Yellen, yang dijadwalkan berpidato pada Kamis. Indeks Wall Street rebound pada penutupan Senin setelah dihantam aksi jual di akhir pekan lalu.
“Hari ini kami perkirakan IHSG bergerak flat di support range 4.336—4.350 dan resistance range di 4.402—4.412,” tulis tim analis NH Korindo Securites dalam risetnya.
Tim Riset Reliance Securities juga mengungkapkan secara teknikal IHSG masih akan bergerak terkonsolidasi tertahan resistance MA25 dan support MA7 hari ini.
Sebanyak 108 saham menguat, 50 saham melemah, dan 360 saham stagnan dari 518 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sampai pukul 09.37 WIB.
Tekanan utama diberikan oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang turun 3,6 poin, diikuti oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi beban utama IHSG dengan pelemahan 2,56 poin,
Di sisi lain, penguatan 2,29 poin pada saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Astra International Tbk (ASII) yang naik 1,06 poin menahan pelemahan IHSG.
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 5 indeks sektoral melemah dan 4 indeks sektoral menguat. Indeks sektor agribisnis naik paling tajam, menguat 1,24% didorong oleh kenaikan harga saham emiten-emiten perkebunan kelapa sawit.
Indeks Bisnis27 dibuka menguat 0,21% ke level 363,01. Pada pukul 09.40 WIB, Bisnis27 turun 0,38% atau melemah 1,38 poin ke level 360,87.
Saham-saham penghambat IHSG pada awal perdagangan:
UNVR | -1,15% |
BBRI | -1,05% |
SMGR | -2,56% |
PGAS | -2,11% |
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
MIKA | +5,10% |
ASII | +0,43% |
INCO | +5,06% |
BMRI | +0,29% |
sumber: Bloomberg