Bisnis.com, JAKARTA— IHSG semakin mempertajam penguatan pada jeda siang Kamis (17/9/2015) ditopang oleh apresiasi rupiah di pasar spot.
IHSG menguat 0,84% atau naik 36,34 poin ke level 3.368,86 pada akhir sesi I, konsisten menguat pada kisaran 4.341,82—4.377,90 sepanjang pagi.
Reza Priyambada, analis dari NH Kordindo Securites mengatakan ketakutan atas penaikan Fed Fund Rate sudah hilang.
Hilangnya kecemasan tersebut memberikan sentimen lain dampak lebih besar terhadap pergerakan saham dan aset lain di pasar finansial.
“Investor berani mengambil posisi berdasarkan katalis lain, seperti lonjakan harga minyak atau rebound bursa China,” kata Reza.
Kecemasan The Fed yang pudar turut membantu pergerakan rupiah yang dalam beberapa hari terakhir menghambat penguatan IHSG. Mata uang Garuda konsisten menguat pada perdagangan hari ini dan sempat terapresiasi hingga ke Rp14.396 per dolar AS
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memimpin dengan kenaikan 7,05 poin, diikuti oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang naik 6,21 poin.
Di sisi lain, pelemahan 1,47% pada saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menahan penguatan IHSG.
Sebanyak 158 saham menguat dari 518 saham yang diperdagangkan di BEI. Adapun 86 saham melmeah dan 274 saham stagan.
Dari 9 indeks sektoral IHSG yang terdaftar di Bloomberg, sebanyak 7 indeks sektoral menguat dan 2 indeks sektoral melemah. Indeks sektor konsumer memimpin dengan kenaikan 1,82%.
Indeks Bisnis27 menguat 0,83% pada jeda siang ke level 361,80. Bisnis27 terus menguat setelah dibuka naik 0,33% ke level 360,01.