Bisnis.com, JAKARTA - Utang emiten produsen pemanis buatan PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk. naik lebih dari 90% dengan alasan untuk membangun pabrik di kawasan Cikande, Serang, Banten.
Perseroan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Jakarta, Senin (14/9/2015), menyampaikan kenaikan lebih dari 20% pada total aset dan total liabilitas berkaitan dengan pembangunan pabrik pemanis di Cikande.
Direktur Sorini, Sunit Kumar Dhoka, dalam keterbukaan itu mengatakan dana pembangunan pabrik bersumber dari pinjaman jangka pendek dari pihak berelasi.
Informasi ini berbeda dengan pernyataan perseroan sebelumnya bahwa investasi proyek senilai Rp600 miliar itu akan mengambil kas internal.
Pabrik berkapasitas 100.600 ton per tahun itu dijadwalkan beroperasi bulan ini. Sorini selama ini memproduksi berbagai gula buatan, seperti sorbitol, dextrose monohydrate, maltodextrine, maltose, dan hydrogen.
Mengacu pada laporan keuangan tahunan perseroan yang berakhir 31 Mei 2015 (diaudit), total aset Sorini per 31 Mei mencapai Rp2,23 triliun, melonjak 42,04% dari setahun sebelumnya.
Sementara itu, total liabilitas anak usaha PT Cargill Foods Indonesia itu Rp1,11 triliun, melesat 94,04% dari posisi periode sama tahun sebelumnya.
PT Cargill Food Indonesia -- bagian dari Cargill Incorporated yang bermarkas di Amerika Serikat -- menguasai 98,67% saham Sorini.
Dalam laporan keuangan itu pula, emiten berkode saham SOBI tersebut menarik pinjaman tanpa jaminan senilai Rp762,14 miliar dari Cargill Asia Pacific Treasury Ltd. yang berkedudukan di Singapura.
Bisnis mencoba meminta penjelasan melalui telepon maupun surat elektronik. Namun, tidak ada respons dari perseroan hingga berita ini diturunkan.