Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk. (INAF) menerapkan strategi untuk memperbaiki kinerja keuangan perseroan yang tertekan depresiasi rupiah.
Sekretaris Perusahaan Yasser Arafat menyebutkan empat strategi untuk memperbaiki kinerja keuangan perseroan yang merugi pada semester lalu.
Pertama, membeli bahan baku sejak awal tahun untuk kebutuhan sepanjang tahun guna mengefisiensi biaya.
Kedua, mempercepat siklus produksi dari empat minggu menjadi tiga minggu untuk menurunkan biaya tetap.
"Kami mencoba untuk tetap survived di tengah kondisi seperti ini," kata Yasser saat dihubungi, Minggu (6/9/2015).
Ketiga, lanjutnya, memotong alur bisnis yang tidak perlu, misalnya keputusan mengenai kegiatan yang bersifat rutin cukup diambil di level manajer, tidak sampai ke level jajaran direksi.
Keempat, memperpendek jalur distribusi barang. Produk tidak lagi ditumpuk di gudang induk, tetapi di cabang.
Perusahaan pelat merah itu masih merugi Rp23,81 miliar pada semester I/2015 sejalan dengan pembengkakan beban pokok penjualan meskipun pendapatan meroket.