Bisnis.com, JAKARTA- Bursa Amerika Serikat melemah setelah kembali muncul kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi China dan negara berkembang lainnya, di tengah aksi jual komoditas.
Di samping itu pasar juga menyoroti data peningkatan penjualan rumah di AS.
Saham Freeport McMoRan Inc turun 3,1%, Wal-Mart Stores Inc 3,4%, Home Depot Inc naik 2,6%.
Indeks The Standard & Poor 500 turun 0,26% atau 5,52 poin menjadi 2.096,92 pada penutupan perdagagangan Selasa New York atau Rabu pagi WIB.
Dow Jones Industrial Average kehilangan 33,84 poin atau 0,19% ke 17.511,34.
"Kami melihat China mendominasi berita utama dan perhatian konsumen," kata Bill Schultz, Kepala Investasi McQueen, Ball & Associates Inc seperti dikutip Bloomberg, Rabu (19/8/2015).
Tembaga memimpin pelemahan komoditas, setelah spekulasi membanjirnya stok bahan bakar global akan bertahan, dan ekonomi China akan menghadapi tekanan lanjut.
Penurunan bursa terjadi seminggu setelah China pertama kali melakukan devaluasi mata uang utama sejak tahun 1994, sehingga mengejutkan investor global dan memicu spekulasi Tiongkk tengah berjuang untuk memerangi perlambatan ekonominya.