Bisnis.com, JAKARTA - Saham sektor perbankan berpotensi menekan laju penaikan indeks harga saham gabungan.
Kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 0,14% ke 4.721 setelah bergerak di kisaran 4.720-4.765. Investor membukukan transaksi Rp4,8 triliun, terdiri dari transaksi regular Rp3,6 triliun dan transaksi negosiasi Rp1,19 triliun. Di pasar reguler, transaksi beli bersih investor asing sebesar Rp61,3 miliar.
Beberapa analis memprediksi IHSG masih dalam tren menurun, terbebani oleh saham sektor perbankan. Empat perbankan sudah merilis laporan keuangan semester I/2015. Laba dua bank turun.
Laba setelah pajak yang dibukukan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) turun 15,54% pada semester I/2015 dibandingkan dengan semester I tahun lalu (year-on-year/ yoy), adapun laba yang diraup PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) meluncur 7% y-o-y.
Sementara itu, bank swasta terbesar di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 8,8% y-o-y, lebih rendah dari pertumbuhan laba bersih semester I/2014.
Dari empat emiten perbankan yang sudah merilis laporan keuangan, hanya PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) yang laba bersihnya bertumbuh 54,25% y-o-y.
Jeffrosenberg Tan, Kepala Riset PT Sinarmas Asset Management, mengatakan kinerja perbankan yang melambat pada semester I/2015 bakal berdampak pada perilaku investor yang menahan diri masuk sektor perbankan. Ujungnya, penurunan saham sektor perbankan dapat menekan laju penaikan IHSG.
"Komposisi saham perbankan di IHSG dan LQ-45 besar. Ke depan saham perbankan akan menekan IHSG. Saat ini baiknya wait and see dulu di saham bank," kata Jeff, Rabu (29/7/2015).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2015 yang diperkirakan belum membaik dari kuartal sebelumnya bakal tercermin di sektor perbankan. Maka, Jeff menyarankan investor menahan diri dulu masuk ke saham perbankan hingga pertumbuhan ekonomi kuartal II dirilis dan laporan keuangan seluruh emiten bank pada semester I/2015 diterbitkan.
"Kalau ekonomi kita masih melambat, masih ada risiko penurunan di saham perbankan. At the some point, boleh diakumulasi sedikit demi sedikit, terpenting selektif," ucap Jeff.
Perkiraannya, kondisi IHSG masih belum pulih dalam waktu dekat ini. IHSG masih berpotensi turun ke 4.500-4.600, atau maksimal bergerak datar di level 4.700. Indeks hanya dapat terobati oleh eksekusi proyek infrastruktur pemerintah.
Menurut Jeff, pelaku pasar sangat memperhatikan jalannya rencana proyek infrastruktur pada kuartal III.
Sarannya, investor yang tetap ingin masuk ke pasar saham, haruslah selektif memilih saham yang dapat memberikan keuntungan. Misal, saham barang-barang konsumsi dan saham yang kinerja riilnya besar di ekspor.
Jeff juga menilai saham-saham crude palm oil (CPO) layak dikoleksidi tengah penguatan dolar AS. Tapi, tetap harus selektif karena saham CPO bisa terkoreksi oleh dampak El-Nino. "Perkiraan saya, saham CPO baru bisa terlihat naik pada kuartal IV. Jadi, untuk saat ini bisa diakumulasi," tutur Jeff. []