Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DOLAR AS: Alami Penurunan Terbesar Dalam Sebulan, Permintaan Berkurang

Indeks dolar Amerika Serikat melanjutkan pelemahannya, setelah pada penutupan perdagangan kemarin anjlok
Dolar/JIBI-Abdullah Azzam
Dolar/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks dolar Amerika Serikat melanjutkan pelemahannya, setelah pada penutupan perdagangan kemarin anjlok.

Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Rabu (22/7/2015) dibuka menguat 0,02% ke 97,343.

Pada pk. 07:20 WIB, indeks jadi melemah 0,07% ke 97,259, dan bergerak di kisaran 97,245—97,351.

Dolar mengalami penurunan terbesar dalam sebulan, karena permintaan untuk mata uang tersebut berkurang di tengah tidak adanya data baru untuk memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter AS, sebelum Federal Reserve bertemu pekan depan.

Pada penutupan perdagangan Selasa, indeks dolar anjlok setelah menyentuh puncak dalam tiga bulan perdagangan.

Pergerakan dolar ditengah sinyal bank sentral AS akan meningkatkan suku bunga acuan (Fed Rate) pada bulan September.

"Berhati-hati ketika membeli dolar, mengantisipasi kenaikan suku bunga September," kata Masato Yanagiya, Kepala Valuta Asing dan Perdagangan Uang Sumitomo Mitsui Banking Corp seperti dikutip Bloomberg, Rabu (22/7/2015).

 

Posisi indeks dolar AS

 

Pk.07:20 WIB

(22 Juli)

 97,259

(-0,07%)

Buka

(22 Juli)

97,343

(+0,02%)

21 Juli

 

 97,328

(-0,72%)

 

 

 

 

 

 

Sumber: US Dollar Index Spot Rate, 2015

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper