Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAJU OBLIGASI: Pekan Ini Terkoreksi 19 Basis Poin, Tertekan Rupiah & Fed Rate

Harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun memasuki pelemahan di hari ketiga, sehingga terus mengerek nilai imbal hasil. Pelemahan obligasi tersebut terjadi saat sinyal kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Fed Rate) dilakukan pada September 2015
Memantau layar surat utang negara/Bisnis
Memantau layar surat utang negara/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun memasuki pelemahan di hari ketiga, sehingga terus mengerek  nilai imbal hasil.

Pelemahan obligasi tersebut terjadi saat sinyal kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Fed Rate) dilakukan pada September 2015.

Data dari Bloomberg menyebutkan harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun seri FR 56, pada hari ini, pk. 10:17 WIB terkoreksi 0,07 basis poin ke 100,941. Sementara itu yield naik 0,12% ke level 8,242. Pada perdagangan Senin, yield bertengger di angka 8,232 (+0,21%).

Jika dihitung sejak perdagangan Senin (20/7/2015), harga oblgasi pemerintah seri FR 56 dengan tenor 10 tahun sudah terkoreksi 19 basis poin.

“Pelemahan nilai tukar rupiah (mempengaruhi pergerakan obligasi di dalam negeri),” Kata Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee saat dihubungi hari ini, Rabu (22/7/2015).

Sentimen lainnya, ujar dia, adalah  kemungkinan  Fed Rate naik pada September.

Kenaikan Fed Rate,  diprediksi akan menaikkan yield obligasi dunia.

“Kenaikan yield menyebabkan harga bond tertekan,” kata Hans Kwee.

 

Laju obligasi pemerintah tenor 10 tahun seri FR56

  

Tanggal

Harga

Yield

Pk. 10:17WIB (22  Juli)

100,941

(melemah 0,07 basis poin atau -0,07%)

8,242

(+0,12%)

21 Juli

101,011

(melemah 0,124 basis poin atau -0,12%)

8,232

(+0,21%)

20 Juli

101,135

(melemah 1,69 basis poin atau -0,17%)

8,215

(+0,28%)

 

 

 

Sumber: Bloomberg, 2015

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper