Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (14/7/2015) dibayangi penguatan indeks dolar Amerika Serikat.
“Hari ini dengan penguatan tajam dollar index, rupiah bisa melemah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (14/7/2015).
Dikemukakan para pemimpin Uni Eropa membuka diri untuk mengucurkan pinjaman ke Yunani, tentunya masih dengan persyaratan ketat.
Perdana Menteri Yunani Tsipras, ujarnya, masih harus meyakinkan parlemen untuk menerima persyaratan tersebut.
Melunaknya tensi antara kedua belah pihak, tambahnya, memperbesar peluang Yunani tinggal di Zona Euro. Namun pasar masih khawatir apakah persyaratan dapat dipenuhi secara sempurna dan tepat waktu.
“Kekhawatiran tersebut mempertahankan sentimen dolar kuat di pasar,” kata Rangga.
Dikemukakan BI Rate diprediksi masih akan tetap, tekanan eksternal masih ada. Dolar juga masih kuat di pasar Asia semenjak Senin pagi, walaupun rupiah mampu menguat sendirian bersamaan dengan penurunan yield SUN.
Secara umum ketakutan akan Yunani keluar dari Zona Euro sudah jauh berkurang, terlihat dari yield obligasi Yunani 10 tahun yang turun drastis dari 18% menjadi hanya 11%.
“Akan tetapi sampai kepastian mengenai nasib Yunani datang, volatilitas harga aset terutama di negara berkembang akan tetap tinggi,” kata Rangga.
Dari domestik, uajrnya, ditunggu BI Rate yang diperkirakan tetap di 7,5%. Penting juga ditunggu pandangan BI terhadap prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi ke depan.