Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Jumat (10/7/2015) berpotensi menguat hingga akhir perdagangan.
“Rupiah bisa berlanjut menguat hari ini, merespons situasi global yang membaik,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (10/7/2015).
Dikemukakan situasi global yang membaik, bukan berarti volatilitas akan berkurang. Mengingat utang baru Yunani belum diberikan, dan pasar saham China masih bergejolak.
Dikemukakan rupiah terbantukan pelemahan indeks dolar di saat muncul sedikit harapan di Yunani.
Walaupun masih jauh dari kata sepakat, pengajuan proposal utang baru oleh Yunani kepada Uni Eropa, sudah cukup mengurangi kekhawatiran di pasar global. Paling tidak menunjukkan niatan untuk tinggal di Zona Euro.
Yield obligasi Yunani 10 tahun mulai turun ke 18% , dan euro menguat terhadap dolar.
Sementara itu bank sentral AS the Fed memberikan alasan tambahan untuk tidak menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
Dikemukakan naiknya angka initial jobless claims AS juga bantu pelemahan dolar. Apakah Yunani akan mendapatkan utang baru senilai US$59,2 miliar, harus ditunggu hingga Minggu.
“Pidato Presiden Joko Widodo yang memberikan janji perbaikan ekonomi dalam waktu dekat, diperkirakan tidak dorong sentimen positif. Karena yang investor masih menunggu bukti nyata,” kata Rangga.