Bisnis.com, JAKARTA—Kenaikan kepemilikan SUN oleh asing mendorong rupiah terapresiasi 0,18% dalam sepekan di tengah pelemahan mata uang lain di Asia.
Pergerakan rupiah di pasar spot pada Jumat (26/6/2015) berakhir di Rp13.308 per dolar AS atau naik 0,15% dibandingkan level penutupan kemarin.
Perdagangan hari ini dibuka dengan apresiasi 0,02% ke Rp13.325 per dolar AS dengan transaksi berkisar antara Rp.13.293—Rp13.345 per dolar AS.
Sepanjang pekan ini, rupiah adalah mata uang dengan kinerja terbaik di Asia.
Mata uang Garuda menguat 0,18% dalam 5 hari di saat mayoritas mata uang lain di Asia justru melemah.
Josua Pardede dari PT Bank Permata Tbk (BNLI) mengatakan kenaikan rupiah ditopang oleh selera investor asing atas obligasi terbitan pemerintah RI.
Lelang SUN pada Selasa, 23 Juni 2015, menyerap sekitar Rp18 triliun dari lebih dari Rp40 triliun penawaran yang masuk.
Kepemilikan asing atas SUN meningkat sekitar Rp17,27 triliun sejak pekan lalu hingga Kamis kemarin berdasarkan data Kementerian Keuangan.
“Kita lihat dari awal minggu ini lelangnya cukup bagus, Foreign ownership meningkat terus,” kata Josua kepada bisnis.com.
SUN bertenor 10 tahun saat ini diperdagangkan pada yield 8,284%, naik sekitar 27 basis poin dibandingkan yield sepekan sebelumnya.
Adapun nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia hari ini terdepresiasi dari 13.323 per dolar AS ke Rp13.338 per dolar AS.
Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index
Tanggal | Nilai | Perubahan |
26/5/2015 | Rp13.308 | +0,15% |
25/6/2015 | Ro13.328 | -0,20% |
24/6/2015 | Rp13.301 | -0,35% |
23/6/2015 | Rp13.255 | +0,38% |
22/6/2015 | Rp13.306 | +0,20% |
sumber: Bloomberg