Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Mulai Masuk Lagi ke Reksa Dana Saham

Meski kinerja return reksa dana saham sepanjang 6 bulan terakhir masih negatif, belakangan investor sudah mulai kembali masuk ke reksa dana saham.
Edukasi dalam investasi reksa dana/www.sam.co.id
Edukasi dalam investasi reksa dana/www.sam.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Meski kinerja return reksa dana saham sepanjang 6 bulan terakhir masih negatif, belakangan investor sudah mulai kembali masuk ke reksa dana saham.

Berdasarkan data Pusat Informasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana saham tercatat Rp100,67 triliun per 24 Juni. Nilai tersebut naik sekitar Rp3,44 triliun dari periode per 15 Juni 2015 yang tercatat Rp97,23 triliun.

Sementara reksa dana pendapatan tetap mengumpulkan NAB Rp40,32 triliun tumbuh Rp1,99 triliun dari 15 periode per 15 Juni yang sekitar Rp38,33 triliun. Kemudian, reksa dana campuran naik tipis menjadi Rp17,92 triliun dari sebelumnya Rp17,54 triliun.

Sedangkan, untuk reksa dana pasar uang justru mengalami penurunan menjadi Rp26,62 triliun dari sebelumnya Rp28,12 triliun.

Hans Kwee, Vice President Investment PT Quant Kapital Investama mengatakan terus turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) bisa dimanfaatkan oleh investor reksa dana untuk masuk ke reksa dana saham. Maklum, tidak sedikit investor yang masuk dan mengharapkan kinerja akan naik pada nantinya.

Menurutnya, arah IHSG ke depan akan naik lantaran koreksi yang terjadi saat ini hanya jangka pendek. Selain itu, kondisi perekonomian dalam negeri juga diprediksi membaik pada semester II/2015 seiring mulai berjalannya proyek infrastruktur pemerintah. Begitu juga dengan masalah kenaikan suku bunga the Fed dan utang Yunani yang diprediksi bakal berlalu.

“Pengalaman saya, investor semakin pintar. Kalau sudah turun banyak, mereka mulai beli lagi makanya sekarang NAB reksa dana saham naik lagi,” kata Hans kepada Bisnis.com, Kamis (25/6/2015).

Dia menjelaskan, ketika IHSG turun di awal-awal, maka sangat memungkinkan terjadinya redemption. Namun, kalau sudah turun banyak, investor justru akan menambah posisi. “Sementara kalau IHSG tinggi, banyak yang tunggu koreksi untuk beli.”

Analis PT Infovesta Utama Vilia Wati mengatakan NAB reksa dana saham yang menanjak setelah 15 Juni 2015 salah satunya ditopang oleh IHSG yang menguat. Menurutnya, hingga 24 Juni 2015, IHSG tercatat menguat 2,39% dibandingkan dengan posisi 15 Juni lalu.

“Pada periode yang sama menguat. Bisa juga dilihat dari perkembangan subscription,” kata Vilia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper