Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba BIMA Rp8,05 Miliar Tertopang Penjualan Lokal

Dalam kondisi penjualan ekspor yang seret, perusahaan alas kaki PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. masih sanggup meraup laba Rp8,05 miliar ditopang penjualan untuk pasar domestik yang meningkat 9,71%.
ilustrasi
ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG—Dalam kondisi penjualan ekspor yang seret, perusahaan alas kaki PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. masih sanggup meraup laba Rp8,05 miliar berkat ditopang penjualan untuk pasar domestik yang meningkat 9,71%.

Nilai perolehan laba pada tiga bulan pertama 2015 sebesar Rp8,05 miliar tersebut meningkat 18,19% dibandingkan dengan perolehan laba usaha pada triwulan I/2014 yang mencapai sebesar Rp6,81 miliar.

Mohammad Al Hadi, Corporate Secretary Primarindo Asia Infrastructure, menyatakan perseroannya akan memperkuat pasar lokal dengan perluasan jaringan pemasaran melalui peningkatan jumlah outlet penjualan, kerja sama department store.

Selain itu, perseroan yang memiliki kode BIMA itu pun akan melakukan penambahan independent store, serta penjualan secara online baik melalui website sendiri maupun bekerja sama dengan pengelola online store lainnya.

“Itu langkah-langkah yang akan ditempuh perseroan untuk peningkatan kinerja selain tetap berupaya meningkatkan efisiensi usaha,” ujarnya.

Produksi sepatu untuk keperluan ekspor telah mengalami penurunan, di mana secara total pada 2014 produksi menurun sebesar 10% dari 2,1 juta pasang pada 2013 menjadi 1,85 juta pasang pada 2014.

Berdasarkan data perseroan, penjualan lokal pada 2014 meningkat sebesar 11,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana hal itu menopang peningkatan penjualan bersih sebesar 2,7% menjadi Rp286,69 miliar dari Rp279,15 miliar pada 2013.

Sejak tahun lalu, penjualan ekspor sudah menunjukkan penurunan sebesar 5,7%, tetapi masih tertolong peningkatan penjualan lokal, sehingga penjualan bersih pada 2014 dapat tetap naik.

Perolehan laba usaha perseroan pada 2014 mencapai Rp21,27 miliar, meningkat 15,38% dibandingkan dengan laba usaha pada tahun sebelumnya sebesar Rp18,43 miliar.

Laba sebelum pajak penghasilan tercatat sebesar Rp13,25 miliar dan laba komprehensif sebesar Rp10,05 miliar, meningkatkan dibandingkan dengan 2013 yang mengalami kerugian komprehensif sebesar Rp16,15 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdalah Gifar
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper