Bisnis.com, JAKARTA— Kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat makin melemah pada pertengahan dagang hari ini, Senin (8/6/2015).
Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada pk. 10:58 WIB, posisi rupiah sudah melemah 0,57% ke Rp13.366/US$.
“Rupiah melemah akibat kenaikan harga obligasi Eropa yang dipacu inflasi yang juga naik,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta saat dihubungi hari ini, Senin (8/6/2015).
Dia mengemukakan dengan adanya penguatan harga obligasi Eropa, menyebabkan yield obligasi global, termasuk Indonesia menjadi naik. Seperti diketahui yield berbanding tebalik dengan harga obligasi.
Dengan kenaikan yield atau harga tertekan, ujarnya, memicu kekhawatiran pasar.
“Sehingga terjadi aksi jual, ada (kekhawatiran) terutama pihak asing,” kata Rangga.
Dengan adanya aksi jual tersebut, tambahnya, menyebabkan terjadi capital outflow dalam rangka penyesuaian besaran yield. Capital outflow pada akhirnya melemahkan posisi rupiah.
Rangga mengatakan inflasi Eropa pada Mei 2015 sebesar +0,3% YoY. Pada April masih bertengger di 0%, bahkan sebelumnya sempat minus.