Bisnis.com, JAKARTA- Harga minyak mentah melejit, setelah spekulasi produksi akan tergelincir dikaitkan sinyal berkurangnya rig AS.
Namun Morgan Stanley dan Barclays Plc mengatakan masih ada risiko kelompok 12 negara akan meningkatkan target produksinya.
"Harga meningkat setelah adanya prospek pasokan AS diperketat," kata Gene McGillian, Analis Senior Tradition Energy seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (6/6/2015).
Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2015 menguat 1,95% ke US$59,13 per barel pada penutupan perdagangan Jumat di New York atau Sabtu pagi WIB (6/6/2015).