Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Data Pekerja AS Kuat, Investor Jauhi Aset Safe Haven

Harga emas di bursa berjangka Comex melemah, setelah diyakini ekonomi Amerika Serikat bertumbuh dikaitkan rilis data pekerja Mei yang meningkat sehingga bisa mendorong bank sentral untuk segera menaikkan Fed Rate.
Harga emas tertekan./
Harga emas tertekan./

Bisnis.com, JAKARTA- Harga emas di bursa berjangka Comex melemah, setelah diyakini ekonomi Amerika Serikat bertumbuh dikaitkan rilis data pekerja Mei yang meningkat sehingga bisa mendorong bank sentral untuk segera menaikkan Fed Rate.

Data juga merilis pembayaran gaji bagi pekerja yang dipercepat, sepeerti dikemukakan departemen tenaga kerja AS.

Emas berjangka untuk pengiriman Agustus melemah 0,6% ke US$1.168,10 per ons pada penutupan perdagangan Jumat Comex di New York atau Sabtu pagi WIB (6/6/2015).

Tercatat harga tersebut menjadi level terendah untuk kontrak teraktif sejak perdagangan 19 Maret 2015.

Investor memberi sinyal menghindari emas, setelah ada tanda-tanda ekonomi AS bertumbuh yang bisa memacu kenaikan Fed Rate. Akibatnya meredam kebutuhan aset safe haven.

"Data hari ini memberikan (alasan bagi) Fed untuk menaikkan suku bunga, dan ini tidak baik untuk emas," kata Edward Dempsey, Kepala Investasi Pension Partners LLC seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (6/6/2015).

Fed Rate yang lebih tinggi mengikis daya tarik emas, yang tidak membayar bunga. Mengingat investor mencari aset berimbal hasil lebih tinggi, termasuk obligasi.

Seperti diketahui besaran Fed Rate mendekati nol persen sejak tahun 2008, dan pembuat kebijakan sedang memantau kemajuan dalam pasar tenaga kerja untuk menentukan kapan dimulai pengetatan dengan menaikkan suku bunga acuan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper