Bisnis.com, JAKARTA— Bursa emerging-market melemah hingga hari kedelapan saat investor memantau data ekonomi terbaru sebagai acuan kapan bank sentral AS the Fed menaikkan bunga dan kapan berakhirnya krisis utang Yunani.
Indeks MSCI Emerging Markets dilaporkan turun 0,4% ke 995,83 .
“Ada alasan bagi emerging market untuk khawatir,” ujar Michael Ganske, head of emerging markets Rogge Global Partners Plc sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (4/6/2015).
Dikemukakan adanya ketidakpastian soal Yunani,kekhawatiran kenaikan Fed Rate, pasar juga menyoroti instabilitas di Ukraina, sehingga membuat posisi pasar ragu.
Delapan dari 10 kelompok industri pada Indeks MSCI Emerging Markets melemah. Pelemahan itu dipimpin oleh perusahaan sektor layanan kesehatan.
Indeks Ibovespa dilaporkan melemah 1,3% di Sao Paulo sekaligus mengakhiri penguatan selama dua hari. Indeks FTSE/JSE Africa All Share turun selama 11kali dalam 12 sesi perdagangan di Johannesburg. Sedangkan Indeks Hang Seng China Enterprise turun 0,6%.
Indeks bursa Shanghai ditutup saat terjadi fluktuasi yang bergerak antara naik dan turun tipis sedikitnya 15 kali. Sedangkan Indeks S&P BSE Sensex melemah 1,3% di Mumbai.